SPANYOL – Barcelona menutup perjalanan luar biasa mereka di LaLiga musim 2024/2025 dengan kemenangan meyakinkan 3-0 atas Athletic Club Bilbao dalam laga pekan ke-38 yang digelar di Stadion San Mamés, Minggu (25/5/2025) malam waktu setempat atau Senin dini hari WIB. Kemenangan ini bukan hanya mempertegas dominasi Barcelona sepanjang musim, tetapi juga menandai pencapaian spektakuler dengan total 102 gol yang dikemas sepanjang kompetisi.
Robert Lewandowski menjadi sosok sentral dalam kemenangan tersebut dengan memborong dua gol di babak pertama. Kemenangan ini semakin manis karena menegaskan bahwa Barcelona berhasil meraih treble domestik, setelah sebelumnya menjuarai LaLiga, Copa del Rey, dan Piala Super Spanyol.
Awal Gemilang dan Catatan Emas Lewandowski
Barcelona tampil agresif sejak awal laga. Tak butuh waktu lama, mereka langsung membuka keunggulan di menit ke-14 melalui aksi brilian Robert Lewandowski. Berawal dari umpan akurat Fermin Lopez, Lewandowski menyambut bola dengan sentuhan lob cantik yang mengecoh kiper Athletic, Unai Simon. Gol ini bukan hanya mengantar Barcelona unggul 1-0, tetapi juga menjadi gol ke-100 Blaugrana di LaLiga musim ini, sekaligus gol ke-100 Lewandowski sejak bergabung dari Bayern Muenchen pada tahun 2022.
Tak berselang lama, hanya tiga menit kemudian, Lewandowski kembali mencatatkan namanya di papan skor. Kali ini lewat sundulan keras dari situasi sepak pojok, striker asal Polandia tersebut mencetak gol keduanya dan membawa Barcelona unggul 2-0. Dengan dua gol itu, total koleksi gol Lewandowski di musim LaLiga 2024/2025 mencapai 27 gol, hanya kalah dari bintang Real Madrid, Kylian Mbappe, yang memimpin daftar top skor dengan 31 gol.
Dalam wawancara usai pertandingan yang dikutip dari laporan Kompas.com, Lewandowski mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tim. “Saya sangat bahagia dan bangga menjadi bagian dari tim ini. Kami bekerja keras sepanjang musim dan hasilnya sangat luar biasa,” ujarnya kepada Barca One.
Ia juga menambahkan, “Kami punya banyak pemain muda yang bertalenta. Saya mencoba membantu mereka, bukan hanya lewat gol, tapi juga lewat sikap saya di dalam dan di luar lapangan.”
Nyaris Hattrick dan Performa Solid Kiper Muda
Meski sudah mencetak dua gol, Lewandowski belum puas. Ia nyaris mencetak hattrick setelah turun minum, namun dua peluang emas yang didapat gagal dikonversi menjadi gol. Di sisi lain, Athletic Bilbao juga sempat memberikan tekanan, terutama lewat skema bola mati dan serangan cepat.
Pujian patut diberikan kepada kiper muda Barcelona, Inaki Pena, yang tampil impresif sepanjang laga. Salah satu momen krusial terjadi saat ia menggagalkan bola hasil pantulan tubuh Pau Cubarsi yang hampir masuk ke gawang sendiri. Refleks cepat Pena mencegah terjadinya gol bunuh diri dan menjaga keunggulan tim tetap aman.
Pemain muda lainnya, Lamine Yamal, yang baru berusia 17 tahun, juga tampil cemerlang. Ia hampir saja menambah keunggulan Barcelona lewat tembakan ke tiang dekat yang sayangnya masih bisa ditepis Unai Simon. Aksi Yamal menjadi bukti bahwa regenerasi di skuad Blaugrana berjalan dengan baik.
Gol Ketiga dan Penutup Sempurna
Gol ketiga Barcelona akhirnya tercipta di penghujung laga. Pada menit ke-90+4, Dani Olmo dijatuhkan di dalam kotak penalti oleh bek Bilbao. Wasit tanpa ragu menunjuk titik putih. Olmo sendiri maju sebagai eksekutor dan dengan tenang menyarangkan bola ke gawang, memastikan kemenangan 3-0 sekaligus menggenapi jumlah gol Barcelona menjadi 102 gol dalam semusim LaLiga.
Ini merupakan pencapaian luar biasa, mengingat tak banyak tim yang mampu menembus angka tiga digit dalam jumlah gol di kompetisi liga utama Spanyol. Dengan tambahan gol dari Olmo, Barcelona menunjukkan konsistensi mereka sepanjang musim, baik dalam hal produktivitas serangan maupun kedalaman skuad.
Momen Emosional untuk Bilbao dan Oscar de Marcos
Meskipun harus mengakhiri musim dengan kekalahan di kandang sendiri, Athletic Bilbao tetap punya alasan untuk bangga. Mereka berhasil finis di posisi keempat klasemen akhir, yang berarti mereka lolos ke Liga Champions musim depan — pencapaian yang belum pernah mereka raih sejak musim 2013/2014.
Laga ini juga menjadi momen emosional bagi bek senior Bilbao, Oscar de Marcos, yang menjalani pertandingan ke-570 sekaligus pertandingan terakhirnya bersama klub. Menurut catatan yang juga disebutkan oleh Kompas.com, jumlah penampilan de Marcos hanya kalah dari legenda Bilbao, Jose Angel Iribar, yang mengoleksi 614 penampilan untuk klub tersebut di era 1960–1970-an.
De Marcos mendapatkan penghormatan khusus dari rekan setim, pelatih, dan para suporter yang memenuhi stadion. Tepuk tangan meriah mengiringi keluarnya sang bek dari lapangan, menandai akhir dari karier panjang yang penuh dedikasi.
Musim Sempurna bagi Barcelona
Dengan kemenangan ini, Barcelona resmi menutup musim 2024/2025 sebagai juara LaLiga, unggul nyaman dari rival-rivalnya di klasemen akhir. Mereka juga menyabet Copa del Rey dan Piala Super Spanyol, menjadikan musim ini sebagai salah satu musim terbaik dalam sejarah modern klub.
Pelatih kepala Xavi Hernandez patut mendapatkan kredit besar atas keberhasilan ini. Ia mampu mengelola skuad yang penuh bakat muda dan pemain senior secara seimbang, menghasilkan kombinasi mematikan di setiap lini. Taktik menyerang yang diterapkan Xavi terbukti sukses, tercermin dari jumlah gol yang luar biasa tinggi serta performa stabil tim di sepanjang musim.
Kedalaman skuad Barcelona, keberanian memainkan pemain muda seperti Lamine Yamal dan Fermin Lopez, serta konsistensi mesin gol seperti Lewandowski, menjadi fondasi kuat bagi era baru Blaugrana.
Dengan hasil 3-0 atas Athletic Bilbao, Barcelona tak hanya mengunci kemenangan terakhir di LaLiga musim ini, tetapi juga menunjukkan kepada dunia bahwa mereka siap kembali menjadi kekuatan dominan di Eropa. Treble domestik dan 102 gol menjadi simbol kejayaan baru yang dibangun di bawah kepemimpinan Xavi.