JAKARTA – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kembali mengingatkan masyarakat tentang potensi gelombang tinggi yang dapat membahayakan keselamatan pelayaran dan aktivitas pesisir. Peringatan dini ini berlaku selama periode 7 hingga 10 Juni 2025.
Fenomena ini disebabkan oleh pola angin di wilayah Indonesia bagian utara yang umumnya bergerak dari barat daya ke barat laut dengan kecepatan 6–25 knot. Di sisi lain, wilayah Indonesia bagian selatan mengalami angin dari tenggara ke barat daya dengan kecepatan 4–25 knot. Kecepatan angin tertinggi terpantau di Laut Natuna Utara, Laut Arafuru, Laut Banda, dan Samudra Pasifik utara Maluku.
Wilayah Perairan yang Berpotensi Gelombang Tinggi
Menurut laporan BMKG, gelombang dengan ketinggian antara 1,25 hingga 2,5 meter berpotensi terjadi di:
- Selat Malaka bagian utara
- Samudra Hindia barat Bengkulu
- Samudra Hindia selatan Banten, Jawa Barat, DI Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur
- Samudra Hindia selatan Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT)
- Laut Natuna Utara
- Laut Arafuru (bagian utara, tengah, timur, barat)
- Laut Sawu dan Laut Banda
- Samudra Pasifik utara Maluku
- Samudra Hindia barat Lampung dan Kepulauan Mentawai
Sementara itu, gelombang lebih tinggi (2,5 hingga 4 meter) berpeluang terjadi di:
- Samudra Hindia selatan Nusa Tenggara Barat (NTB)
- Samudra Hindia barat Aceh
- Samudra Hindia barat Kepulauan Nias
Kategori Ketinggian Gelombang
Ketinggian gelombang laut diklasifikasikan untuk mempermudah analisis risiko terhadap aktivitas kelautan:
Gelombang Sedang (1,25–2,5 meter)
Kondisi ini mulai membahayakan perahu nelayan kecil dan aktivitas wisata bahari di perairan terbuka.
Gelombang Tinggi (2,5–4 meter)
Kategori ini berpotensi besar mengganggu jalur pelayaran kapal ferry, kapal barang, serta meningkatkan risiko kecelakaan laut.
Imbauan BMKG untuk Keselamatan Pelayaran
BMKG mengimbau masyarakat, terutama nelayan dan operator transportasi laut, untuk meningkatkan kewaspadaan. Berikut panduan keselamatan berdasarkan jenis moda transportasi:
- Perahu Nelayan: Hindari berlayar saat kecepatan angin >15 knot dan tinggi gelombang >1,25 meter.
- Kapal Tongkang: Tidak disarankan beroperasi jika angin >16 knot dan gelombang >1,5 meter.
- Kapal Ferry: Waspadai angin >21 knot dan gelombang >2,5 meter.
Masyarakat pesisir diimbau agar tidak melakukan aktivitas berisiko tinggi di laut selama periode peringatan ini berlaku.
Pentingnya Pemantauan Informasi Cuaca
BMKG menekankan pentingnya pemantauan rutin terhadap informasi cuaca, terutama bagi pelaku sektor kelautan dan perikanan. Masyarakat dapat mengakses informasi terkini melalui:
- Website resmi: www.bmkg.go.id
- Instagram: @InfoBMKG
- Twitter: @InfoBMKG, @InfoHumasBMKG
- Facebook dan YouTube: InfoBMKG
Langkah ini penting guna meminimalkan risiko dan memastikan keselamatan dalam beraktivitas di laut.